Manusia dan Nyamuk / hewan

Dua minggu sekali, kami pegawai pelaksana bidang fasilitas KPU Tanjung Priok dapat giliran piket 24 jam. Intinya seh pelayanan prima dan nonstop gitulah, Mc D bahkan Krasty Crab-nya Sponge Bob aja buka 24 jam masa KPU enggak, apa kata dunia?

Yah biar kata orang bilang BC (Bea Cukai) begini begitu ngak papa lah, setidaknya kami sudah berusaha meskipun mungkin belum optimal tapi ku rasa masih jauh lebih baik dari pada para wakil rakyat yang pendapatannya guede tapi kerjanya memble. Akhh, kenapa jadi ngomongin mereka? Iri kali ye sebab dari segi materi mereka berlebih tapi yo uweistlagh.

Meskipun teorinya selama 24 jam on terus / pelayanan non stop tapi toh pengguna jasanya juga udah pada pulang ke alam masing-masing. Kami pun sebagai manusia normal juga butuh tidur, kecuali masih ada kerjaan maka sengantuk apapun tidurnya entar dulu. Luar biasa, sikap yang penuh dedikasi dan layak ditiru aihi hihi lebay gak yah.

Ketika mulai ngantuk dan beranjak untuk tidur itulah peristiwa yang tak menyenangkan terjadi. Bukan karena gangguan mahkluk halus dan sebangsanya meskipun memang ketika malam suasa lantai 2 menjadi sepi dan mencekam. Gangguan dari mahkluk kecil bernama nyamuklah yang mengganggu dan membuat pusing, baik karena tusukan moncongnya yang tajam dan panas juga karena suara berisiknya di sekitar telinga. Meskipun pada akhirnya tetap tidur karena tak kuasa menahan lelah tapi tetap saja itu mengganggu.

Tadi ketika di kamar mandi saya melihat beberapa ekor nyamuk yang entah sedang tidur atau istirahat. Sepertinya nyamuk tersebut lelah sehabis begadang mengganggu pegawai yang semalam piket. Yang saya pikirkan adalah balas dendam jia ha ha ha tapi balas dendam yang seperti apa kira-kira. Berhubung mereka suka mengganggu istirahat saya maka sayapun mengganggu istirahat mereka supaya adil gitu. Tapi kemudian saya berfikir kira-kira apakah si nyamuk akan tobat dan berhenti mengganggu setelah gantian saya kerjain?

Nyamuk itu apa meraka punya otak? Kalaupun punya otak apa mereka bisa mikir, hm sepertinya percuma saja saya memberikan pelajaran ke mereka toh mereka tak akan mengerti dan akan tetap mengulangi kesalahan itu. Ya udah dari pada repot bunuh saja tuh nyamuk, cukup di tepuk tanpa perlu menggunakan senjata sama sekali he he.

Setelah mikirin nyamuk, gantian saya mikirin manusia. Saya membunuh nyamuk tersebut karena si nyamuk tak akan mengerti bahwa yang mereka lakukan salah. Nyamuk tidak bisa mengerti dan paham meskipun diajarin karena memang nyamuk tidak punya akal sementara manusia? Manusia memiliki akal, sudah dididik dan dikasih tahu tapi koq ya masih ndablek kenapa ya? Hm jika seperti itu artinya manusia tersebut lebih buruk dari pada nyamuk. Ane jadi inget di salah satu ayat dalam Al Qur’an Allah mengatakan bahwa Allah tidak segan memberikan perumpamaan yang lebih buruk dari pada hewan ternak dan lain-lain.

Hayo manusia (termasuk saya) kalo dinasihatin dengar ya tapi jangan cuma sekedar didengar, sebab jika sekedar dengar tanpa ada usaha perbaikan artinya manusia tidak lebih baik dari pada hewan. Bukankah manusia itu sebaik-baik mahkluk yang diciptakan Allah? Masa iya mau disamakan dengan nyamuk, kecoak atau hewan lain yang… yagh silahkan dipikirkan dan direnungkan sendirilah.

2 responses to “Manusia dan Nyamuk / hewan

  1. sama bro dirumah juga bnyk nyamuk……hihihihi

Tinggalkan komentar