Sharing Pengalaman Penipuan Melibatkan Bank BRI

Beberapa hari yang lalu tepatnya Selasa siang tanggal 2 Maret 2021 saya beberapa kali dihubungi oleh nomor yang oleh aplikasi Truecaller diidentifikasi sebagai “Bank BRI Center”. Selain no itu ada juga no lain milik operator XL yang oleh aplikasi Truecaller diidentifikasi sebagai “CC BRI”. Anehnya adalah ketika diangkat eh langsung mati/ ditutup seperti terlihat digambar.

Log panggilan si penipu

Baru pada panggilan ke 5 atau 6 si penelepon bersuara dan memperkenalkan dirinya dari pihak BRI yang kemudian menyampaikan hal terkait kartu kredit BRI (suaranya agak kurang jelas) dan saya jawab bahwa kartu kredit BRI saya sudah tidak aktif karena tidak dipakai. Si penipu kemudian menanyakan apakah sudah diajukan penutupan karena kartu kredit saya terindikasi telah disalahgunakan untuk transaksi oleh “penjahat” (padahal si “penjahat” itu ya masih kelompoknya). Dan beberapa transaksi telah dianulir dengan dialihkan lewat pemberitahuan SMS ke nomor saya.

Karena pas jam sibuk kerja (siang) saya jadi lengah apalagi si penelepon diidentifikasi oleh aplikasi Truecaller sebagai “Bank BRI Center” maka sayapun percaya dan mengatakan pantas saja ada beberapa SMS masuk dari BRI. Waktu itu saya belum ngeh itu SMS BRI-OTP, diakhir saya baru ngeh. Kemudian si penipu mengatakan akan membantu menutup kartu kredit saya serta memblokir transaksi yang telah dilakukan penjahat. Si penipu pun menanyakan informasi kartu kredit BRI saya, yaitu nomor kartu serta angka di belakangnya. Untuk nomor kartu saya berikan karena sudah lewat masa aktif/ expired jadi kemungkinan/ sepertinya tidak masalah.

Nomor dan nama yang ditampilkan aplikasi Truecaller

Kecurigaan muncul ketika si penipu menanyakan nomor di belakang kartu kredit karena berdasarkan pengalaman saya, itu adalah kode khusus yang penting untuk validasi transaksi secara online. Tapi ia mengatakan bahwa saya tidak perlu khawatir karena kartu kreditnya sudah expired jadi tidak masalah dan itu adalah bagian dari proses penutupan serta pemblokiran transaksi oleh penjahat. Dan jika tidak percaya silahkan cek nomor telponnya apakah sama dengan yang ada di kartu kredit, saya cek memang sama yaitu 14017. Karena percaya maka saya berikan nomor di belakang kartu kredit serta no kode di SMS yang kemudian/ belakangan saya baru ngeh itu kode OTP.

Kecurigaan saya kembali muncul dan menguat ketika si penipu menanyakan nomor kartu debit dan nomor di belakang kartu debit. Karena setelah bicara cukup lama, kesadaran saya kembali jangan-jangan ini penipu karena kartu kredit dan debit adalah 2 hal yang berbeda. Untuk menutup kartu kredit tidak perlu identitas nomor kartu debit serta angka di belakang kartu yang justru diperlukan untuk validasi transaksi on line.

No XL yang digunakan oleh tim penipu, sudah saya masukan dalam daftar blokir

Maka untuk nomor kartu debit saya berikan nomor kartu debit bank lain dengan angka belakang yang saya acak. Ternyata si penipu tahu lho bahwa nomor kartu tersebut bukanlah nomor kartu debit BRI tapi nomor kartu bank lain (dia sebut BTN). Apa lagi ia semakin ngotot minta nomor dibelakang kartu debit saya. Waduh gawat nih karena tadi saya sempat ngasih kode yang saya baru ngeh kemudian kalo itu kode OTP, jangan-jangan sudah dipakai dan berhasil.

Si penipu semakin ngotot meminta nomor dengan dalih untuk memblokir transaksi, jika tidak saya akan kena tagihan tambahan yang jumlahnya besar. Saya katakan jika muncul tagihan kartu kredit ya sudah saya ngak usah bayar toh memang saya ngak pakai. Jam sudah hampir 13.30 waktunya saya rapat online maka saya minta dia untuk hubungi lagi nanti karena saya mau kerja dan mau mengecek transaksi dan lainnya tentu saja.

Percakapan dengan penipu kemudian terputus, saya berusaha menghubungi 14017 BRI tapi oleh aplikasi Truecaller malah nyambung ke nomor penipu tadi. Jadi saya hubungi nomor BRI lainnya yaitu 1500017 dengan hp lain dan menyampaikan peristiwa yang baru saya alami. Oleh CS dikatakan bahwa nomor kontak BRI tersebut hanya digunakan untuk menerima panggilan dan bukan untuk menghubungi nasabah. Di situ saya baru sadar dan yakin bahwa yang tadi nelpon memang penipu. Kemudian saya cek terkait kartu kredit saya, Alhamdulillah memang sudah expired sehingga statusnya diblokir tidak bisa digunakan.

Saya cek transaksi tabungan BRI dengan aplikasi BRIMO Alhamdulillah tidak ada pengurangan saldo, kemudian saya transfer uang 15 juta (jumlah maksimal transfer antar bank) ke rekening Mandiri saya untuk antisipasi jangan-jangan si penipu mau ambil karena sempat saya kasih kode OTP.

Malamnya karena masih khawatir penyalahgunaan kode OTP yang terlanjur saya berikan maka saya hubungi lagi nomor 14017 dengan hp lain. Saya ceritakan lagi secara singkat peristiwa siang tadi. Kali ini CS mengatakan bahwa pihak bank tidak akan menanyakan kode PIN, OTP dan sejenisnya. Karena saya sudah terlanjur memberikan kode OTP dan dikhawatirkan bisa digunakan untuk transaksi online maka CS menyarankan saya untuk membekukan rekening online saya. Saya setuju dan memang setelah itu aplikasi BRIMO saya hanya bisa untuk melihat saldo dan histrory transaksi, sedangkan untuk transaksi seperti transfer uang tidak bisa.

Kemudian saya mulai memeriksa, ternyata saya terima SMS BRI-OTP sejak tanggal 23 Februari 2021. Setelah saya cek-cek lagi pada tanggal itu saya ada membalas email tagihan kartu kredit BRI secara langsung. Di email itu saya sampaikan bahwa saya sudah lama tidak menggunakan kartu kredit dan kartu kredit BRI saya adalah yang tidak ada tagihan bulanan bila tidak digunakan.

Email saya ke estatement@ccbri.co.id tanggal 23 Februari jam 9.33 WIB

Sepertinya email balasan saya itu dibaca dan digunakan oleh pegawai jahat sebagai kesempatan untuk menipu saya. Untungnya memang kartu kredit saya itu sudah tidak aktif sehingga tidak bisa digunakan. Dan sepertinya kode OTP itu tidak berhasil digunakan, antara karena identitas awal yang digunakan adalah nomor kartu kredit yang sudah expired atau karena sudah lewat waktu saat saya berikan. Sebab sebelum ngasih saya agak ngeyel sehingga makan waktu.

SMS BRI-OTP mulai masuk tanggal 23 Februari jam 14.58 WIB

Saya curiga memang ada (sebut saja) oknum pegawai perbankan yang terlibat kejahatan seperti ini. Indikasinya ya SMS BRI-OTP yang muncul setelah saya kirim email tersebut, apa iya orang umum bisa membaca email tersebut? Hal lain yang menarik adalah si penipu tahu nomor kartu yang saya berikan bukan kartu BRI tapi kartu BTN. Memang yang saya berikan no kartu BTN tapi beberapa angka akhirnya saya ganti acak. Dari mana mereka tahu itu kartu BTN jika mereka tidak bisa mengakses sistem perbankan? Hal lain yang menarik adalah bagaimana mereka para penipu bisa memiliki nomor atau menampilkan diri sebagai (021)14017.

Demikian sharing pengalaman saya kali ini semoga berguna, ingatlah untuk tetap waspada dan ngak apa sedikit ngeyel jika ada “pihak bank” menghubungi dan menanyakan hal-hal khususnya yang rahasia. Next insyaallah saya akan sharing pengalaman saya kena tipu dan tips mengantisipasi atau mencegah penipuan online.

2 responses to “Sharing Pengalaman Penipuan Melibatkan Bank BRI

  1. Assalamu’alaikum kak saya juga korban, uang saya pada atm 2 juta ludes setalah saya berikan kode oto saya kak, kak apakah bisa jika kita mengurusnya uang kita bisa kembali?

Tinggalkan komentar