Review Film Everything Everywhere All At Once

Meski sudah donlot sejak 2022 tapi saya baru sempat nonton film ini setelah lebaran. Alasan saya tidak semangat menontonnya adalah kurang hype dibanding film lain khususnya mcu serta durasi yang lebih dari 2 jam, maklum banyak urusan. Namun meskipun kurang hype saya lihat ternyata film ini dapat beberapa penghargaan.

Cerita film ini saya rasa biasa namun ada 2 hal yang saya rasa membuat film ini menarik. Pertama tentang nilai kehidupan, kedua tentang multiverse. Bagi yang belum nonton dan tidak suka spoiler maka skip saja.

Evelyn adalah seorang wanita biasa yang hidupnya bisa dibilang agak susah dan kemudian secara tiba-tiba saat di kantor pemerintah mengalami hal aneh. Keanehan berupa didatangi oleh Waymond dari universe alfa (sebut saja demikian) yang merasuk ke dalam tubuh suaminya. Waymond mengatakan bahwa nyawa Evelyn dalam bahaya karena ada penjahat dari universe-nya yang ingin membunuh semua Evelyn dari berbagai universe. Kenapa begitu? Begini ceritanya.

Jadi universe ada banyak sekali dan ada 1 universe yang mampu menghubungi universe lain. Universe tersebut kemudian disebut sebagai universe alfa karena yang pertama melakukan kontak dengan universe lain. Adapun kontak yang dilakukan adalah dengan melompat ke tubuh orang yang sama di universe yang lain dengan cara merasuki. Contoh misalkan waymond alfa seorang petani, ia melompat ke universe x di mana ternyata di universe tersebut waymond adalah seorang pendekar maka waymond alfa akan mengalami, merasakan dan mengetahui semua yang dialami waymond universe x.

Masalah terjadi ketika salah seorang warga alfa terlalu sering melompat sehingga ia menjadi “rusak” dan ingin menghancurkan seluruh universe dengan lubang hitam yang akan menghisa eksistensi seluruh universe. Saya pakai tanda kutip pada kata rusak karena pemuda tersebut merasa sakit hati melihat kenyataan yang ia dapati dari dirinya di universe lain sebab tidak sedikit yang ia rasa dirinya gagal, merasa kecil seperti remahan biskuit atau rengginang gitulah kita-kira. Nah itulah poin pertama yang saya rasa menarik karena inti yang ingin disampaikan adalah agar kita bisa bijak dan menerima kenyataan meskipun terasa buruk.

Hal menarik kedua adalah konsep multiverse di film ini yang terasa lebih madness dibanding konsep multiverse di film doctor strange yang terasa dangkal meskipun ada embel-embel multiverse of madness. Ketika menonton film ini saya merasa seharusnya film drs mom seperti ini. Menampilkan banyak universe dengan beragam jalan hidup. Di film ini kita bisa lihat ada berbagai karakter/ kehidupan yang dialami oleh Evelyn di universe lainnya. Ada yang jadi penyanyi, pendekar, sales, batu, boneka dan sebagainya. Semua itu terjadi karena pilihan yang berbeda yang dijalani menghasilkan masa depan yang berbeda.

Saya rasa film ini cukup menghibur tapi ada beberapa hal yang saya rasa kurang pantas disaksikan untuk semua kalangan. Contoh lgbt dan tusbol. Demikian semoga berguna.

Tinggalkan komentar