Harga Persahabatan

Sekitar tahun 2004, waktu itu saya belum lama lulus kuliah dan bekerja. Ketika sedang diklat/ pendidikan dan pelatihan terkait pekerjaan, seorang teman lama jaman sekolah tiba-tiba nelpon dan mengatakan ada hal menarik dan atau penting yang ingin disampaikan ke saya. Tapi tidak bisa disampaikan lewat telepon jadi dia ngajak ketemu.

Mungkin karena introvert atau memang ngak tertarik sebenarnya saya ngak tertarik meskipun dia mengatakan hal tersebut dengan semangat, tapi karena dulu dia teman baik saya jadi ngak enak untuk menolaknya. Singkat cerita kami bertemu dan ternyata yang dikatakan sebagai hal menarik tersebut adalah bisnis MLM. Saya di prospek ikut seminar ini dan itu, dipinjamkan buku, cd dan kaset tentang motivasi, sukses dan sebagainya.

Ada yang nyangkut, banyak juga yang enggak nyangkut di otak dan hati saya karena memang ngak pas. Tapi karena ngak enak ya ikutin aja deh. Saya bahkan sempat hampir gabung dengan mengeluarkan biaya sekitar 2,5juta rupiah. Waktu itu pendapatan saya sebulan sekitar 2jutaan (ngak sampe 2,5 juta). Saya mikir ya udahlah ikut aja gapapa hitung-hitung bayar persahabatan karena dulu dia baik.

Pada akhirnya saya ngak jadi ikut karena saya pindah tugas dan di tempat penugasan saya tidak ada atau sulit menemukan agen mlm itu. Hikmah yang ingin saya sampaikan adalah, kadang atau mungkin sering kita temui atau bahkan alami sendiri bagaimana kita rela melakukan sesuatu yang sebenarnya kita tidak suka atau tidak mau hanya karena tidak enak sebab orang itu pernah atau masih jadi teman dekat. Dan konteks yang saya sampaikan tidak hanya sebatas teman tapi juga sodara atau pacar.

Berdasarkan pengalaman, sebenarnya kita tidak perlu takut atau sungkan untuk menolak jika memang tidak suka atau tidak cocok dengan apapun yang mereka inginkan dan semacamnya. Sebab dari ilmu dan pengalaman yang saya dapat bisa jadi mereka memang sengaja melakukan hal tersebut. Selain dapat ilmu dari seminar-seminar mlm, saya juga pernah kuliah ilmu komunikasi ditambah pengalaman yang memvalidasi itu semua makanya saya jadi ngerti.

Dari berbagai hal yang saya alami baik berhasil dan gagal, saya sebut hal semacam tadi sebagai harga sebuah persahabatan atau secara umum harga sebuah hubungan. Hal yang masih terjadi sampai saat ini adalah ketika seorang teman lama muncul dan meminta bantuan materi. Kadang saya kasih kadang tidak, lihat dulu hubungan kami dulunya bagaimana. Kalopun dikasih biasanya ngak saya kasih penuh tapi sebatas jumlah yang bisa saya ikhlaskan.

Contoh, si anu minta bantuan atau mau minjam uang 2 juta. Paling saya kasih 200 atau 300 ribu. Jika seandainya dia ngak bayar ya ngak apa, memang sejak awal sudah saya ikhlaskan jumlah tersebut sebagai harga sebuah persahabatan eh hubungan. Nanti kalo dia nongol dan minta bantuan lagi ya jangan dikasih.

Tambahan informasi untuk referensi nilai uang. Saat itu harga nasi padang lauk ayam sekitar 5ribu jadi dengan uang 2 juta bisa dapat 400 bungkus. Saat ini nasi padang lauk ayam sekitar 17ribu, jika 400 bungkus nilainya 6,8juta.

Tinggalkan komentar