Ngomongin CBR

Sudah sejak tahun lalu gonjang-ganjing tentang AHM yang akan memasarkan CBR 150 secara resmi tapi baru kemarin (beberapa hari yang lalu) AHM menyatakan akan memasarkan motor ini tahun depan, bukan hanya CBR 150 tapi juga CBR 250. Bagi biker mania tentu saja hal ini seperti dream comes true tapi masih nunggu tahun depan :(. Untuk harga sendiri pihak AHM memperkirakan sekita 30 jutaan untuk CBR 150 dan 40 jutaan untuk CBR 250.

Saya sendiri menyikapi hal ini biasa saja, selain faktor harga yang tinggi waktunya juga sepertinya sudah lewat. Seandainya hal ini terjadi sekitar satu atau dua tahun yang lalu ketika saya masih begitu antusias terhadap CBR atau harga CBR 150 dibanderol sekitar 25 jutaan mungkin saya tidak menyikapinya secara biasa saja seperti sekarang. Memang tampilan CBR 150 sudah berbeda dengan versi sebelumnya, apa lagi versi yang baru telah menerapkan sistem injeksi tapi angka 30 jutaan tetap terasa mahal bagi saya yang bukan orang kaya he he :D.

Kenapa 30 juta saya bilang mahal, karena dengan nambah beberapa puluh juta lagi bisa dapet mobil bekas dengan kondisi yang cukup baik. Saya jadi teringat dengan pembicaraan saya dan rekan (atasan) kerja ketika masih di Bengkulu sekitar setahun yang lalu. Saat itu kami dinasihati untuk membeli mobil dari pada beli motor, “coba kalo kamu beli motor Tiger misalnya, tetap saja panas kepanasan, hujan kehujanan. Kalo naik mobil ngak perlu kepanasan dan kehujanan, bisa santai sambil denger musik”. Saya saat itu hanya senyum sambil membatin, yah itu dia seninya naik motor lagian jamannya Tiger 200cc sudah lewat sekarang jamannya ninja 250cc :mrgreen:.

Mobil bekas, ada harga ada rupa.

Itu dulu setahun yang lalu, sekarang saya mulai berfikir benar juga nasihat itu terlebih musim hujan kemarin saya sering kehujanan, kebanjiran plus kecelakaan pula. Saat ini saya memang tidak lagi antusias terhadap CBR 150 tapi keinginan memiliki motor laki masih ada. Jum yang saat ini jadi partner saya memang masih oke tapi bebek tetap bebek, untuk perjalanan jauh terasa kurang nyaman. Motor apa kira-kira yang bisa saya jadikan pengganti Jum, kandidatnya sudah ada mungkin di artikel berikutnya saja saya bahas lebih lanjut. Untuk CBR, semoga lekas dirakit di Indonesia jadi bisa lebih murah.

1 responses to “Ngomongin CBR

  1. Ping-balik: Pilih Motor apa ya? | Lord Ubay's Blog

Tinggalkan komentar